[PROSA]: Kepada Hati Yang Jatuh
Adalah sebuah kewajaran saat suatu hari hati kita jatuh hati kepada seseorang. Meski kalimatnya jatuh, tapi perasaan itu membahagiakan. Dalam suatu waktu kita bisa merasa sedang berada di taman dengan nyanyian ala-ala india, bunga-bunga bermekaran, rumput menari, bebek berdansa, saat bertemu dengan sosoknya. Hujan tidak masalah, panas juga tidak mengapa, karena dia menunggu kita--meski hanya sekadar untuk mengantar pesanan saja. Tiba-tiba kita menjadi orang paling sibuk, paling kepo, paling superhero, untuk memastikan bahwa sosok dia selalu bahagia dan baik-baik saja.
Adalah lumrah saat suatu hari kita jatuh hati kepada seseorang. Entah dengan alasan keelokan fisik, kebaikan akhlak, keunikan sikap, intinya kita telah jatuh. Jatuh yang membahagiakan. Jatuh yang membuat dunia berjalan lebih sederhana. Sesederhana saat ia tersenyum segala kelelahan raib sudah. Jatuh yang bersedia mengorbankan banyak hal, termasuk waktu. Bersedia mendengarkan, walau deadline kegiatan sedang padat-padatnya.
Apakah jatuh hati itu cinta?Bisa iya, bisa tidak. Meski cinta rumahnya di hati, tapi tidak semua perasaan di hati adalah cinta. Karenanya saat hati telah jatuh kepada seseorang, mari tepuk kepala tanya hati; apakah ini cinta?
Kepada hati yang jatuh, semoga kau menemukan jawaban terbaiknya.
Posting Komentar untuk " [PROSA]: Kepada Hati Yang Jatuh"