Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget HTML #1

Mus'hab Bin Umair : Pemuda tampan sang Duta Dakwah di Kota Madinah

Sosok Mus'hab Bin Umair

Mushab bin Umair merupakan seorang pemuda tampan dari suku quraisy. Selain tampan, Mus'hab juga merupakan bangsawan, yaitu dari keluarga terpandang. Di mekah, mush'ab terkenal karena memiliki perawatan kulit yang bagus, sehingga saat ia melewati suatu tempat maka dari jarak satu meter sudah tercium wangi tubuhnya.

Mushab merupakan sosok yang sangat disayangi, dicintai dan dimanjakan ibundanya. Mushab menikah dengan sayyidah Hamnah binti jahsy yang merupakan salah satu wanita tercantik bangsa quraisy pada saat itu. Hamnah merupakan saudari dari Zainab binti jahsy yang kelak adalah istrinya nabi.

Keislaman dan Tantangan yang Mus'hab hadapi

Mus'hab Masuk islam melalui dakwah abu bakar dan kawan-kawannya. Setelah masuk islam, mus'hab merupakan seorang pembelajar yang sangat tekun, beliau menyimak setiap ayat yang turun dengan seksama, bersegera mempelajari dan menjadi yang terbaik dalam memahami.

Setelah mus'hab masuk islam,  hidup mus'hab berubah 180 derajat dari sebelumnya. Ibunda mus'hab marah besar sehingga memboikot segala fasilitas yang dimiliki mushab.  Para sahabat menggambarkan keadaan mus'hab, kulitnya mengelupas sebagaimana ular yang sedang berganti kulit, (saat itu musim dingin sedang berlangsung).

Meski demikian, mus'hab tetaplah menjadi pribadi yang mempesona,  akhlak nya yang mulia serta mudah bergaul dengan siapa saja. Para sahabat menggambarkan sosok mus'habdengan sosok yang sangat populer,  "saat mushab berjalan maka pasti akan ada ynag mengikutinya, saat mushab duduk maka pasti ada orang yang mendekatinya untuk diajak bercengkrama. Pesona mushab tidak luntur meski tidak difasilitasi lagi oleh orangtuanya, karena pesonanya berasal dari dirinya, yang berbeda darinya hanya penampilan luarnya saja".

Mus'hab sebagai duta syiar islam

Saat terjadi baitul aqabah (Perjanjian setia kepada nabi) yang pertama, hanya ada beberapa orang dari suku aus dan khazraj yang menemui rasulullah di aqabah. Tahun selanjutnya (12 kenabian) orang yang datang lebih banyak sehingga orang-orang madinah meminta seorang guru untuk mengajarkan islam di madinah (Yastrib). Maka rasul mengutus Mus’hab  dan  memberikan seorang patner untuk mendampingi mushab yaitu Abdullah bin ummi maktum, seseorang yang mulia namun memiliki kekurangan yaitu buta.

Mus'hab yang memiliki kepribadian mudah bergaul, dipasangkan dengan abdullah bin ummi maktum yang memiliki ilmu dalam melakukan pembinaan dan pengajaran secara intensif, pasangan yang saling melengkapi satu sama lain dalam memperjuangkan tegaknya syiar islam di kota madinah.

Strategi Mus'hab bin umair dalam berdakwah sangat luar biasa. Begitu sampai di madinah beliau mengajukan tanya, “ Siapa tokoh utama yang ada di kota ini”? kemudian orang-orang berkata, “Saad bin Mua’ad”. Lalu mushab mencari siapa tangan kanan Saad yang ternyata bernama As’ad bin Zurarah lalu mencari cara agar ia bertemu dengan as’ad. Cara yang ditempuh mus’ab untuk bertemu dengan as’ad adalah mengirim seseorang yang keislamannya dirahasiakan untuk mengadu kepada as’ad bahwa telah datang seseorang dari kota mekkah yang akan mempengaeruhi orang-orang untuk menjadi pengikut Muhammad. Sepertinya Mus’hab adalah seorang pembawa sihir, ucap orang itu.

As’ad berkata, aku tidak takut atas sihir, aku harus bertemu dengannya. Lalu bertemulah mus'hab dan as’ad. Dalam pertemuan itu mushab berkata “aku hendak menyampaikan sesuatu,sekiranya ada benar ada baiknya, maka anda boleh menerimanya. Namun jika yang saya sampaikan jauh dari kebenaran, maka saya aan meninggalkan kota ini”.

Lantas asad yang waktu itu membawa tombak, menancapkan tombak di tanah, lalu berkata: “bicaralah”. Mushab pun menyampaikan apa yang ingin beliau sampaikan, pesona saat ia berbicara yang luar luar biasa karena karunia Allah atasnya, hingga as’ad pun masuk islam

Setelah As’ad menyatakan keislamannya, mus'hab bertanya ‘bagaimana agar semua orang aus masuk islam, apakah anda bisa membantu saya agar semua orang aus menerima risalah islam?’’. Kemudian as’ad merekomendasikan saad bin muadz yang waktu itu adalah pemimpin suku aus, mus'hab pun bertemu dengan saad hingga saad pun masuk islam dengan kecakapan mushab yang luar biasa dalam berbicara. Setelah saad masuk islam, maka genap sudah seluruh penduduk aus kala itu memeluk islam.

Setelah memeluk islam, saad mengizinkan mushab dan abdullah bin umi maktum untuk menetap di rumahnya untuk melakukan pembinaan kepada orang-orang aus. Sehingga dengan upaya yang dilakukan kedua patner tersebut membuat orang-orang aus masuk islam secara berbondong-bondong (35% penduduk aus adalah penduduk madinah).

Setelah suku aus masuk islam, mushab pun memikirka satu suku lagi yang ada di madinah yaitu suku khazraj. Pemimpin suku khazraj pada saat ituadala saad bin ubadah (ia merupakan orang yang sangat dermawan dan tidak ingin ada orang yang menyainginya dalam hal kedermawanan).

Dengan kepribadiann saad bin ubadah begitu maka strategi yang dilakuan adalah orang-orang aus mengumpulkan harta, kemudian mus'hab membagikan harta itu kepada suku khazraj. Aksi mus'hab membagikan harta dilihat oleh putra saad bin ubadah sehingga ia melaporkan hal tersebut kepada ayahnya. Mendengar laporan putranya, saad bin ubadah pun menemui mus'hab dan pembicaraan tentang ajakan masuk islam pun disampaikan mus'hab kepada saad bin ubadah. Saad bin ubadah menerima islam lalu seluruh kaum khazraj pun menyusul memeluk islam. Saat saad bin ubadah masuk islam beserta kaumnya, maka madinah sudah siap menerima orang-orang yang akan berjhijrah ke kota ini.

Berkat perjuangan mushab dan patnernya yang luar biasa, kota madinah menjadi begiti terbuka menerima islam dengan lapang dada. Semua orang masuk islam kala itu, dan pahalanya mengalir kepada keduanya.

Syahidnya Mus'hab

Mushab syahid dalam perang uhud. Saat itu mushab memegang panji dengan tangan kanan, lalu musuh menebas tangan kananya hingga terputus. Mushab memindahkan panji ke tangan kirinya lalu berteriak“ Aku mati tidak apa-apa, lanjutkan perjuangan kalian!” tangan bagian kirinya juga tertebas hingga putus, panji Rasulullah di dekap di dadanya dengan bagian tangan yang tersisa, hingga mushab diserang dibagian lehernya, mushab pun syahid.

Mushab yang syahid menimbulkan  kabar bahwa Nabi Muhammad terbinuh, karena kaum quraisy berfikir bahwa mushab adalah nabi kareba perawakan mushab yang terlihat mirip dengan nabi.


Disarikan dari Series Kisah-kisah orang sholeh
yang disampaikan oleh Ustaz Salim A Fillah.





Nova Mulyasari Jaihas
Nova Mulyasari Jaihas Pengagum Kata yang Sedang Belajar Menulis dan Mencintai

Posting Komentar untuk "Mus'hab Bin Umair : Pemuda tampan sang Duta Dakwah di Kota Madinah"